Skip to main content

Pawang hujan dalam islam



terkadang turunnya hujan oleh sebagian masyarakar masih dipercaya dapat membawa ketidak lancaran pada sebuah acara, untuk itu tidak jarang pihak penyelenggara acara melakukan ritual nyarang hujan (sebutan dalam bahasa sunda untuk menahan / memindahkan hujan) agar hujan tidak turun, ritual ini dilakukan oleh orang-orang yang di percaya memiliki keahlian khusus.

lantas bagai mana islam memandang ritual pawang untuk "nyarang hujan" ini?

hujan adalah salah satu rahwat Allah SWT yang diturunkan dari langit guna memenuhi kebutuhannya akan pasokan air untuk minum, bersuci, dll
itu tertera dalam beberapa ayat alquran diantaranya;
- QS Al-baqarah: 22
- QS Al an'aam: 99
- QS Al a'raf: 57
- QS Al anfal: 11
- QS Yunus: 24
- QS Ar Ra'd: 17
- QS Ibrahim: 32
- QS Al hijr: 22
- QS An Naml: 10-11
dsb.
dan dalam sebuah hadits Dari Anas bin Malik, beliau menceritakan: Ada seorang laki-laki memasuki masjid pada hari Jum’at melalui arah Darul Qodho’. Kemudian ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri dan berkhutbah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menghadap kiblat sambil berdiri. Kemudian laki-laki tadi pun berkata, “Wahai Rasulullah, ternak kami telah banyak yang mati dan kami pun sulit melakukan perjalanan (karena tidak ada pakan untuk unta, pen). Mohonlah pada Allah agar menurunkan hujan pada kami”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya, lalu beliau pun berdo’a,

اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø£َغِØ«ْÙ†َا ، اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø£َغِØ«ْÙ†َا ، اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø£َغِØ«ْÙ†َا

“Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami.”

Anas mengatakan, “Demi Allah, ketika itu kami sama sekali belum melihat mendung dan gumpalan awan di langit. Dan di antara kami dan gunung Sal’i tidak ada satu pun rumah. Kemudian tiba-tiba muncullah kumpulan mendung dari balik gunung tersebut. Mendung tersebut kemudian memenuhi langit, menyebar dan turunlah hujan. Demi Allah, setelah itu, kami pun tidak melihat matahari selama enam hari. Kemudian ketika Jum’at berikutnya, ada seorang laki-laki masuk melalui pintu Darul Qodho’ dan ketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berdiri dan berkhutbah. Kemudian laki-laki tersebut berdiri dan menghadap beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengatakan, “Wahai Rasulullah, sekarang ternak kami malah banyak yang mati dan kami pun sulit melakukan perjalanan. Mohonlah pada Allah agar menghentikan hujan tersebut pada kami.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya, lalu berdo’a,

اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø­َÙˆَالَÙŠْÙ†َا Ùˆَلاَ عَÙ„َÙŠْÙ†َا ، اللَّÙ‡ُÙ…َّ عَÙ„َÙ‰ الآكَامِ Ùˆَالظِّرَابِ ÙˆَبُØ·ُونِ الأَÙˆْدِÙŠَØ©ِ ÙˆَÙ…َÙ†َابِتِ الشَّجَرِ

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan”

Setelah itu, hujan pun berhenti. Kami pun berjalan di bawah terik matahari. Syarik mengatakan bahwa beliau bertanya pada Anas bin Malik, “Apakah laki-laki yang kedua yang bertanya sama dengan laki-laki yang pertama tadi?” Anas menjawab, “Aku tidak tahu.” (HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897)

dalam hadist tersebut di terangkan bagaimana hujan membawa pengaruh besar bagi manusia, dan perhatikan lah saat masyarakat kerepotan ketika hujan berlangsung lama dan meminta rasul SAW menghentikan hujan maka, rasul SAW berdoa:

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan”

tanpa ada ritual tertentu beliau langsung berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan yang terbaik prihal turunnya hujan, berbeda dengan apa yang dilakukan dalam proses nyarang hujan yang melakukan ritual-ritual khusus seperti:
- ada yang menjemur pakaian dalam
- menusuk cabai
- shaum bahkan tidak boleh mandi
atau mungkin masih banyak lagi.
meskipun ritual trsebut dibarengi dengan doa kepada Allah SWT dengn niatan baik tetapi tetap saja cara yang dilakukan dapat menjerumuskan kepada perbuatan dosa bahkan bid'ah atau malah syirik karena meyakini ada sesuatu yang dapat menahan hujan selain Allah SWT, ditambah tidak adanya contoh dari rasul SAW prihal ritual-ritual tersebut.

au'dzubillah

ada baiknya kita dapat menjadi muslim yang berfikir dan leluasa menolak semua peribadahan yang bukan dari islam, dan turunnya hujan bukan berarti sebuah acara menjadi batal. berdoa lah seperti apa yang rasul SAW contohkan dalam hadits dan semoga semua berjalan lancar.

aamiiin

wallahu'alam.






Referensi foto:
https://www.google.co.id/search?q=pawang+hujan&client=tablet-android-asus&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi7z92Aw_XXAhUJvLwKHYFSAaQQ_AUIESgB&biw=600&bih=1024#imgrc=oOziFvfaGXetVM:

Popular posts from this blog

Lembaga syariah solusi menekan kredit macet

bahaya kredit macet ketika ekonomi loyo beberapa media kembali memberitakan rasio kenaikan NPL atau non performing loan alias kredit macet, sebut saja: - Tempo.co pada 13 september 2019 menerbitkan bahwa NPL pada KPR tumbuh 36,4% sepanjang periode berjalan (year-to-date) menjadi Rp 4,3 triliun - Tempo.co pada 4 oktober 2019 kembali menerbitkan dalam artikelnya bahwa kredit macet perbankan naik menjadi 2,60% pada agustus 2019 lalu, dari yang sebelumnya pada juni 2019 berada diangka 2,50% - CNBC Indonesia pada 10 oktober 2019 berdasarkan data OJK pada risiko di industri peer-to-peer (p2p) lending agustus 2019, TMP90 atau tingkat wanprestasi pinjaman selama 90 hari meroket naik pada rasio 3,06% tembus Rp 322,82 miliar walaupun kenaikan NPL ini oleh sebahagian kalangan masih dianggap wajar karena masih dibawah rasio angka 5% bagi perbankan, tetapi dengn situasi perekonomian yang sedang berlangsing saat ini, perlu adanya kewaspadaan agar kenaikan ini tidak menjadi momok yang...

Tips merawat sepatu kulit

Hampir setiap orang dewasa pastinya sangat menyenangi sepatu berbahan kulit. Selain keren, pertimbangan utama lainnya ketika hendak membeli sepatu berbahan kulit adalah tingkat keawetannya yang tahan lama dibandingkan sepatu dengan bahan selain kulit. Namun tahukan bahwa keawetan sepatu kulit dapat di lihat dari bagaimana cara kita merawatnya. Berikut adalah tips merawat sepatu kulit yang telah dirangkum dari berbagai sumber: Sepatu kulit Max Baren's ditoko toserba selamat sukabumi 1. Hindari Sepatu Kulit terlalu lembap. Gunanya adalah agar sepatu kulit tidak di tumbuhi jamur, karenanya sangat di sarankan untuk menyimpan sepatu dalam box atau dus sepatu dengan suhu ruangan yang tidak terlalu panas atau dingin serta terdapat lubang bulat pada dus yang berguna sebagai sirkulasi udara/ suhu dalam dus sepatu. 2. Tembahkan Gel Silika ketika menyimpan sepatu. Gel silika pada sepatu berguna untuk menyerap kelembapan dan cairan partikel dari ruang yang berudara/bersuhu. Silika gel juga mem...

Kenapa harus berusaha jika takdir sudah ditentukan?

  Setiap individu tentunya mengidamkan sebuah kehidupan yang baik dan bahagia bukan?  Juga bukankah setiap pelaku usaha tentunya menginginkan untung yang luarbiasa!!! Berusaha sudah sepatutnya menjadi metode wajib guna terhindar dari resiko keterpurukan. Kendatipun takdir rezeki, ajal, amal dan kecelakaan atau kebahagiaan telah Allah 'Azza wa jalla tetap kan sebelum kita lahir ke dunia, sebagaimana telah diberitahukannya kepada kita lewat sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam: "Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani (nuthfah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah (‘alaqah) selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging (mudhgah) selama empat puluh hari. Kemudian diu...